Apa maumu? Hati yang tidak mengerti rencah hidup Libang-libu Ada yang membuncah rasa Menggulir waktu bersilih ganti Apa maumu? Dihu...

Apa maumu? Hati yang tidak mengerti rencah hidup Libang-libu Ada yang membuncah rasa Menggulir waktu bersilih ganti Apa maumu? Dihu...
Alhamdulillah, selesai sudah program Genius Youth Camp 2.0, anjuran Ma'ruf Club, bertempat di Eco Rock Resort, Ulu Ya...
Salam terindah untuk penukil blog Hikayat Musafir Faqir, cukup saya gelarkan dia Si Musafir. Si Musafir yang menjemput saya menghiasi dan m...
"Jika masih belum membaca Hatiku Di Harajuku, maka awak hanya mengenali 50 peratus Ramlee Awang Murshid," ulah teman saya yang nya...
Seindah namamu Ain, kuukir pada diam awan bisu, kusemat ia kemas di laman nurani, agar engkau tahu, engkau seindah namamu. Katamu k...
"Saya nak nasi goreng kampung. Tak nak ajinomoto. Tak nak ayam" suara itu menari pantas. Pap. Lantas saya berpaling seketik...
Aku menukilkan ini di saat dalam LRT, menuju pulang ke Teratak Budi. Hati yang lembut (mungkin) menyebabkan aku cukup tersentuh dengan tin...